SD Negeri Ambulu 01 – Reformasi Berjalan Prestasi Menjulang
Ambulu, Situs Talenta - SD Negeri Ambulu 01 memberi
bukti, bahwa lokasi sekolah bukan merupakan penghalang untuk bisa
berprestasi, bahkan bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah
kota. Betapa tidak, dalam pelaksanaan Ujian Nasional yang baru lalu, dua
siswa dari sekolah ini mampu menduduki 10 besar terbaik sekabupaten
dengan nilai yang nyaris sempurna. Tidak hanya itu, sebanyak 77 siswa
peserta UN dari SD ini kesemuanya memperoleh nilai sangat memuaskan,
sehingga sebanyak 25% dari lulusannya dapat diterima di SMP-SMP Favorit
yang ada di Jember kota, seperti SMPN 02 Jember dan SMPN 03 Jember.
Sedang sisanya, kesemuanya diterima di salah satu SMP Negeri yang paling
difavoritkan di kecamatan Ambulu. Itupun bukan karena mereka tidak
mampu bersaing untuk merebut kursi di SMPN 02 dan SMPN 03 Jember, tapi
karena pertimbangan domisili.
Prestasi menjulang yang
dicapai SDN Ambulu 01 ini tidak lepas dari upaya reformasi di semua lini
oleh berbagai pihak. Dari pihak UPTD Pendidikan Ambulu salah satu
misal, harapan untuk dapat menjadikan SDN Ambulu 01
sebagai Sekolah Percontohan dan tidak hanya sebatas Sekolah Model,
memacu pihak UPTD untuk melakukan penataan fisik maupun personil.
“Untuk penataan fisik terus terang kita
masih belum bisa memberikan bantuan secara maksimal, karena bantuan yang
digelontorkan pemerintah memang sangat terbatas nilainya.
Alhamdulillah, wali murid di sekolah ini cukup memiliki kesadaran yang
tinggi, sehingga peningkatan sarpras dan fasilitas belajar bisa dipenuhi
dari partisipasi mereka,” terang Rahmatullah, SPd. MPd.
Sementara untuk penataan personil guru
dan Kepala Sekolah, menurut Kepala UPTD Pendidikan Ambulu ini sengaja
dipilih Kepala Sekolah dan Tenaga guru yang mumpuni, mengingat besarnya
harapan yang digantungkan pihak UPTD kepada SDN Ambulu 01 ini.
Di luar kelembagaan, 3 bulan sebelum
adanya pergantian Kepala Sekolah, pihak Komite Sekolah juga mengadakan
reformasi kepengurusan, meski masa kerja kepengurusan yang lama masih
belum selesai. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk lebih memberi daya
dorong terhadap peningkatan kualitas pendidikan di SD ini, karena banyak
pihak yang menilai, dibawah kepengurusan komite lama, peningkatan
kualitas pendidikan kurang begitu signifikan dibanding potensi yang
dimiliki sekolah secara keseluruhan.
Reformasi di semua lini terus berlanjut.
Dipilihnya Sutarlan SPd., Kepala Sekolah paling senior di kecamatan
Ambulu sebagai pemegang kendali di SDN Ambulu 01
memberi dampak yang luar biasa terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Apalagi didukung guru-guru berkualitas, dengan usia muda dan mobilitas
yang tinggi. Sehingga hanya dalam rentang waktu setengah tahun, prestasi
yang diraih sekolah ini langsung melejit.
Tradisi mendominasi setiap ajang lomba
di tingkat kecamatan bukan hanya dapat dipertahankan, tapi ditingkatkan.
Selain itu, beberapa event di tingkat kabupaten juga mencatatkan
nama-nama siswa dari sekolah ini sebagai juaranya.
Seiring dengan melejitnya prestasi
akademik, penataan fisik sekolah susul-menyusul dilakukan. Hanya dalam
hitungan bulan, renovasi sudah berjalan terhadap sejumlah ruang belajar,
kantor guru, kantor Kepala Sekolah, dan kini menginjak pada pemavingan
halaman sekolah. Hebatnya, dana untuk membangun itu semua dikumpulkan
dari partisipasi guru dan partisipasi orang tua/wali murid.
Kerja Belum Selesai
Terkait dengan partisipasi guru dan wali
murid dalam pembenahan fisik lembaga, menurut Sutarlan semua dilakukan
atas kesadaran masing-masing. “Kepada guru-guru memang saya himbau, agar
menyumbangkan sebagian dari gaji ke-13 yang mereka terima untuk ikut
membantu pemavingan halaman. Karena jika hal ini mereka lakukan,
ibaratnya memberi contoh kepada wali murid. Jadi guru tidak hanya
meminta partisipasi wali murid, tapi dirinya sendiri juga harus ikut
berpartisipasi. Ternyata apa yang saya sampaikan dipahami rekan-rekan
guru. Sehingga khusus untuk biaya pemavingan, sumbangan dari guru-guru
terkumpul sebanyak Rp. 1.600.000,-” terang Sutarlan.
Menjawab tentang strategi yang dilakukan pihak sekolah hingga bisa memperoleh sukses dalam pelaksanaan UN, menurut Kepala SDN Ambulu 01
ini tidak ada strategi khusus. Hanya saja atmosfir belajar sengaja
terus-menerus dibangun pada diri siswa, seperti pembentukan
kelompok-kelompok belajar, memberi latihan-latihan soal dalam bentuk
breakfast (sarapan pagi), mengikutsertakan siswa kelas VI dalam berbagai
ajang try out, baik yang dilaksanakan secara resmi oleh Dinas
Pendidikan, maupun try out-try out yang diselenggarakan lembaga-lembaga
yang lain, dan tentunya memberi tambahan pelajaran bagi anak-anak pada
jam ke-0 dan setelah pulang sekolah.
Sesuatu yang patut dicontoh dari sekolah
ini adalah program pemberian latihan-latihan soal yang diberi nama
breakfast (sarapan pagi). Sesuai dengan namanya, breakfast memang
diberikan pada jam ke-0, tepatnya pada jam 06.00. Program breakfast ini
dikhususkan bagi siswa kelas V dan siswa kelas VI. Bedanya, untuk siswa
kelas V, mereka yang membuat soal dan menuliskannya di papan tulis
adalah siswa sendiri dan dilakukan dengan bergiliran, sedang untuk kelas
VI, soal-soal yang ada di papan dibuat oleh guru. Soal-soal tersebut,
setelah selesai dikerjakan murid dan diberi evaluasi, selanjutnya
dilakukan pembahasan.
“Pada pagi hari, pikiran anak masih
fresh, memorinya masih belum terisi. Sehingga akan lebih mudah bagi
mereka untuk menyerap sekaligus mengingat pelajaran yang disampaikan
oleh guru,” tutur Ika wawi, SPd., guru kelas VI yang juga menjadi salah
satu pilar suksesnya SDN Ambulu 01 dalam pelaksanaan UN.
Dengan tanpa menafikan peran dari
guru-guru yang lain, keberadaan Ika Wawi dalam mendongkrak suksesnya
sekolah ini pada pelaksanaan UN secara khusus mendapat apresiasi dari
Kepala Sekolah dan dari orang tua murid. “Apa yang Bu Ika lakukan
menurut saya cukup luar biasa. Jadi, selain memberi les tambahan di
sekolah pada jam ke-0 dan sepulang sekolah, pada malam harinya Bu Ika
masih memberi tambahan pelajaran lagi di rumahnya. Bayangkan, sebanyak
kurang lebih 70 anak dikumpulkan dan belajar di rumahnya dengan tanpa
ada biaya, padahal beliau juga salah satu tutor di sebuah lembaga
bimbingan belajar” puji Sutarlan.
Keberhasilan memang telah diraih oleh SDN Ambulu 01.
Namun bagi Sutarlan, hal tersebut baru awal dari langkah panjang yang
harus dilalui oleh sekolah ini. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk
membangun pendidikan, utamanya di tempat dia bertugas. Terutama untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi yang telah diraih.
0 komentar:
Posting Komentar