Pages

Rabu, 26 Desember 2012

SD Negeri Ambulu 01 – Reformasi Berjalan Prestasi Menjulang

SD Negeri Ambulu 01 – Reformasi Berjalan Prestasi Menjulang

IMG 4711 SD Negeri Ambulu 01   Reformasi Berjalan Prestasi Menjulang


ikawawi.blogspot.com Ambulu, Situs Talenta -  SD Negeri Ambulu 01 memberi bukti, bahwa lokasi sekolah bukan merupakan penghalang untuk bisa berprestasi, bahkan bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah kota. Betapa tidak, dalam pelaksanaan Ujian Nasional yang baru lalu, dua siswa dari sekolah ini mampu menduduki 10 besar terbaik sekabupaten dengan nilai yang nyaris sempurna. Tidak hanya itu, sebanyak 77 siswa peserta UN dari SD ini kesemuanya memperoleh nilai sangat memuaskan, sehingga sebanyak 25% dari lulusannya dapat diterima di SMP-SMP Favorit yang ada di Jember kota, seperti SMPN 02 Jember dan SMPN 03 Jember. Sedang sisanya, kesemuanya diterima di salah satu SMP Negeri yang paling difavoritkan di kecamatan Ambulu. Itupun bukan karena mereka tidak mampu bersaing untuk merebut kursi di SMPN 02 dan SMPN 03 Jember, tapi karena pertimbangan domisili.
            Prestasi menjulang yang dicapai SDN Ambulu 01 ini tidak lepas dari upaya reformasi di semua lini oleh berbagai pihak. Dari pihak UPTD Pendidikan Ambulu salah satu misal, harapan untuk dapat menjadikan SDN Ambulu 01 sebagai Sekolah Percontohan dan tidak hanya sebatas Sekolah Model, memacu pihak UPTD untuk melakukan penataan fisik maupun personil.
“Untuk penataan fisik terus terang kita masih belum bisa memberikan bantuan secara maksimal, karena bantuan yang digelontorkan pemerintah memang sangat terbatas nilainya. Alhamdulillah, wali murid di sekolah ini cukup memiliki kesadaran yang tinggi, sehingga peningkatan sarpras dan fasilitas belajar bisa dipenuhi dari partisipasi mereka,” terang Rahmatullah, SPd. MPd.
Sementara untuk penataan personil guru dan Kepala Sekolah, menurut Kepala UPTD Pendidikan Ambulu ini sengaja dipilih Kepala Sekolah dan Tenaga guru yang mumpuni, mengingat besarnya harapan yang digantungkan pihak UPTD kepada SDN Ambulu 01 ini.
Di luar kelembagaan, 3 bulan sebelum adanya pergantian Kepala Sekolah, pihak Komite Sekolah juga mengadakan reformasi kepengurusan, meski masa kerja kepengurusan yang lama masih belum selesai. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk lebih memberi daya dorong terhadap peningkatan kualitas pendidikan di SD ini, karena banyak pihak yang menilai, dibawah kepengurusan komite lama, peningkatan kualitas pendidikan kurang begitu signifikan dibanding potensi yang dimiliki sekolah secara keseluruhan.
Reformasi di semua lini terus berlanjut. Dipilihnya Sutarlan SPd., Kepala Sekolah paling senior di kecamatan Ambulu sebagai pemegang kendali di SDN Ambulu 01 memberi dampak yang luar biasa terhadap peningkatan mutu pendidikan. Apalagi didukung guru-guru berkualitas, dengan usia muda dan mobilitas yang tinggi. Sehingga hanya dalam rentang waktu setengah tahun, prestasi yang diraih sekolah ini langsung melejit.
Tradisi mendominasi setiap ajang lomba di tingkat kecamatan bukan hanya dapat dipertahankan, tapi ditingkatkan. Selain itu, beberapa event di tingkat kabupaten juga mencatatkan nama-nama siswa dari sekolah ini sebagai juaranya.
Seiring dengan melejitnya prestasi akademik, penataan fisik sekolah susul-menyusul dilakukan. Hanya dalam hitungan bulan, renovasi sudah berjalan terhadap sejumlah ruang belajar, kantor guru, kantor Kepala Sekolah, dan kini menginjak pada pemavingan halaman sekolah. Hebatnya, dana untuk membangun itu semua dikumpulkan dari partisipasi guru dan partisipasi orang tua/wali murid.
Kerja Belum Selesai
Terkait dengan partisipasi guru dan wali murid dalam pembenahan fisik lembaga, menurut Sutarlan semua dilakukan atas kesadaran masing-masing. “Kepada guru-guru memang saya himbau, agar menyumbangkan sebagian dari gaji ke-13 yang mereka terima untuk ikut membantu pemavingan halaman. Karena jika hal ini mereka lakukan, ibaratnya memberi contoh kepada wali murid. Jadi guru tidak hanya meminta partisipasi wali murid, tapi dirinya sendiri juga harus ikut berpartisipasi. Ternyata apa yang saya sampaikan dipahami rekan-rekan guru. Sehingga khusus untuk biaya pemavingan, sumbangan dari guru-guru terkumpul sebanyak Rp. 1.600.000,-” terang Sutarlan.
  Menjawab tentang strategi yang dilakukan pihak sekolah hingga bisa memperoleh sukses dalam pelaksanaan UN, menurut Kepala SDN Ambulu 01 ini tidak ada strategi khusus. Hanya saja atmosfir belajar sengaja terus-menerus dibangun pada diri siswa, seperti pembentukan kelompok-kelompok belajar, memberi latihan-latihan soal dalam bentuk breakfast (sarapan pagi), mengikutsertakan siswa kelas VI dalam berbagai ajang try out, baik yang dilaksanakan secara resmi oleh Dinas Pendidikan, maupun try out-try out yang diselenggarakan lembaga-lembaga yang lain, dan tentunya memberi tambahan pelajaran bagi anak-anak pada jam ke-0 dan setelah pulang sekolah.
Sesuatu yang patut dicontoh dari sekolah ini adalah program pemberian latihan-latihan soal yang diberi nama breakfast (sarapan pagi). Sesuai dengan namanya, breakfast memang diberikan pada jam ke-0, tepatnya pada jam 06.00. Program breakfast ini dikhususkan bagi siswa kelas V dan siswa kelas VI. Bedanya, untuk siswa kelas V, mereka yang membuat soal dan menuliskannya di papan tulis adalah siswa sendiri dan dilakukan dengan bergiliran, sedang untuk kelas VI, soal-soal yang ada di papan dibuat oleh guru. Soal-soal tersebut, setelah selesai dikerjakan murid dan diberi evaluasi, selanjutnya dilakukan pembahasan.
“Pada pagi hari, pikiran anak masih fresh, memorinya masih belum terisi. Sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk menyerap sekaligus mengingat pelajaran yang disampaikan oleh guru,” tutur Ika wawi, SPd., guru kelas VI yang juga menjadi salah satu pilar suksesnya SDN Ambulu 01 dalam pelaksanaan UN.
Dengan tanpa menafikan peran dari guru-guru yang lain, keberadaan Ika Wawi dalam mendongkrak suksesnya sekolah ini pada pelaksanaan UN secara khusus mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah dan dari orang tua murid. “Apa yang Bu Ika lakukan menurut saya cukup luar biasa. Jadi, selain memberi les tambahan di sekolah pada jam ke-0 dan sepulang sekolah, pada malam harinya Bu Ika masih memberi tambahan pelajaran lagi di rumahnya. Bayangkan, sebanyak kurang lebih 70 anak dikumpulkan dan belajar di rumahnya dengan tanpa ada biaya, padahal beliau juga salah satu tutor di sebuah lembaga bimbingan belajar” puji Sutarlan.
Keberhasilan memang telah diraih oleh SDN Ambulu 01. Namun bagi Sutarlan, hal tersebut baru awal dari langkah panjang yang harus dilalui oleh sekolah ini. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk membangun pendidikan, utamanya di tempat dia bertugas. Terutama untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi yang telah diraih.
ikawawi.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar