Letusan Gunung Berapi Terbesar di Dunia
Berikut ini adalah letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah yang diukur berdasarkan skala Volcanic Explosivity Index (VEI), suatu sistem klarifikasi yang mirip dengan skala magnitudo pada pengukuran gempa bumi. Sistem ini dikembangkan pada tahun 1980-an, menggunakan variable seperti volume dan kecepatan serta variable lainnya dalam mengukur kekuatan letusan sebuah gunung berapi. Skala VEI ditetapkan antara 1 sampai dengan 8, makin besar angka skala VEI menunjukkan kekuatan letusan gunung berapi semakin besar.
Sebelum adanya sistem VEI, para ilmuwan sangat sulit untuk menyajikan
data kekuatan letusan sebuah gunung berapi, namun mereka telah dapat
memprediksikan dan menyusun urutan kekuatan letusan dengan mempelajari
catatan sejarah, beberapa letusan kuat dan menghancurkan dari gunung
berapi.
Situs ouramazingplanet.com telah mempublikasikan 10 gunung berapi yang paling kuat letusannya dalam 4.000 tahun terakhir (dalam catatan manusia) berdasarkan urutan kronologis serta dampak kehancuran yang ditimbulkan dan perkiraan dalam skala VEI.
Situs ouramazingplanet.com telah mempublikasikan 10 gunung berapi yang paling kuat letusannya dalam 4.000 tahun terakhir (dalam catatan manusia) berdasarkan urutan kronologis serta dampak kehancuran yang ditimbulkan dan perkiraan dalam skala VEI.
1. Gunung Huaynaputina, Peru – Meletus tahun 1600 (6 Skala VEI)
Letusan gunung Huaynaputina merupakan letusan gunung berapi terbesar di
Amerika Selatan yang tercatat dalam sejarah. Ledakan itu mengirimkan
lumpur sejauh 75 mil (120 km) di Samudra Pasifik, dan dampaknya telah
mempengaruhi iklim global, mempengaruhi Musim panas serta menimbulkan
suhu udara terdingin dalam 500 tahun terakhir. Abu akibat ledakan ini
telah menutupi wilayah daratan di bagian barat gunung Huaynaputina,
seluas 20 mil (50 km persegi), yang masih terlihat sampai hari ini.
Meskipun Huaynaputina adalah gunung dengan ketinggian 16.000 kaki (4.850
meter), namun karena Ia berdiri di sepanjang tepi jurang yang dalam,
dan puncaknya yang tidak memiliki siluet sehingga tidak tampak seperti
gunung berapi. Bencana yang terjadi pada tahun 1600 ini telah merusak
dan menghancurkan kota-kota terdekat seperti Arequipa dan Moquengua,
yang baru bisa pulih sepenuhnya setelah lebih dari satu abad kemudian.
2. Gunung Krakatau, Indonesia – Meletus tahun 1883 (6 Skala VEI)
Gemuruh yang mendahului letusan Krakatau dalam minggu-minggu awal musim
panas tahun 1883 akhirnya mencapai klimaks dengan ledakan besar pada
26-27 April. Letusan eksplosif stratovolcano ini terdengar sampai
ribuan mil jauhnya. Gunung Krakatau terletak di sepanjang busur
kepulauan vulkanik di zona subduction dari lempeng Indo-Australia,
letusannya telah memuntahkan sejumlah besar batu, abu serta batu apung.
Ledakan itu juga menimbulkan tsunami, ketinggian gelombang maksimum
mencapai 140 kaki (40 meter) dan menewaskan sekitar 34.000 orang.
Gelombang tsunami yang ditimbulkan menyebar jauh, hingga lebih dari
7.000 mil (11.000 km) bahkan sampai ke Semenanjung Arab. Sedangkan
pulau yang pernah menjadi tempat bagi gunung Krakatau hancur dan hilang
dalam letusan. Pada bulan Desember 1927 kembali terjadi letusan Anak
Gunung Krakatau yang tumbuh berbentuk kerucut di tengah kaldera yang
dihasilkan oleh letusan Krakatau 1883. Anak Krakatau tumbuh secara
sporadis, membangun sebuah pulau baru di bawah bayang-bayang induknya.
3. Gunung Santa Maria Volcano, Guatemala – Meletus tahun 1902 (6 Skala VEI)
Letusan Santa Maria pada tahun 1902 adalah salah satu letusan terbesar
dari abad ke-20. Ledakan keras terjadi setelah gunung berapi ini tidak
pernah meletus selama 500 tahun, dan meninggalkan kawah besar, dengan
diameter hampir satu mil (1,5 km). Gunung berapi ini adalah bagian dari
rantai stratovolcanoes yang terdapat di sepanjang dataran pantai Laut
Pasifik Guatemala. Gunung Santa Maria Volcano mengalami aktivitas terus
menerus dengan letusan terakhir terjadi pada tahun 1922 pada 3 skala
VEI. Pada tahun letusan tahun 1929 tersebut, Santa Maria memuntahkan
aliran lava panas yang bergerak cepat, melelehkan apa saja yang
dilaluinya dan merenggut ratusan nyawa bahkan mungkin telah menewaskan
sebanyak 5.000 orang.
4. Gunung Novarupta, Alaska Peninsula – Meletus tahun 1912 (6 skala VEI)
Gunung berapi Novarupta merupakan salah satu dari rantai gunung berapi
di Semenanjung Alaska, bagian dari Pacific Ring of Fire dan termasuk
salah satu ledakan vulkanik terbesar dari abad ke-20. Letusan kuat
telah melontarkan 3 kilometer kubik (12,5 km kubik) magma dan debu ke
udara, dan jatuh menutupi area seluas 3.000 mil persegi (7.800 km
persegi) dengan ketebalan debu lebih dari satu kaki.
5. Gunung Pinatubo, Luzon, Philippines – Meletus tahun 1991 (6 skala VEI)
Letusan dahsyat Pinatubo adalah letusan eksplosif klasik. Gunung ini
merupakan sebuah stratovolcano yang termasuk dalam rantai gunung berapi
yang terbentuk di sepanjang subduction zone. Letusan Pinatubo
mengeluarkan lebih dari 1 mil kubik (5 kilometer kubik) material ke
udara dan menciptakan awan debu yang naik hingga 22 mil (35 km) di
atmosfer dan jatuh di daerah pedesaan, bahkan menumpuk begitu banyak
sehingga menyebabkan beberapa atap rumah warga runtuh akibat beban yang
berat. Ledakan itu juga memuntahkan jutaan ton sulfur dioksida dan
partikel lainnya ke udara, yang menyebar ke seluruh dunia melalui udara
dan menyebabkan suhu global turun sekitar 1 derajat Fahrenheit (0,5
derajat Celcius) selama setahun setelah letusan.
6. Ambrym Island, Republic of Vanuatu – Meletus tahun 50-an (6+ skala VEI)
Gunung ini terletak di Pulau kecil sebelah barat daya Samudera Pasifik
dengan luas 665 km-persegi, letusannya merupakan salah satu letusan yang
paling mengesankan dalam sejarah, dintaranya letusan ini telah
mengirimkan gelombang abu panas dan debu, membentuk kaldera dengan lebar
7,5 mil (12 km). Gunung berapi ini tetap menjadi salah satu yang
paling aktif di dunia, telah meletus hampir 50 kali sejak 1774, dan
telah terbukti sebagai gunung berapi yang berbahaya bagi penduduk
setempat. Pada tahun 1894, enam orang tewas oleh bom vulkanik dan empat
orang terkena aliran lava panas, serta pada tahun 1979, hujan asam yang
disebabkan oleh gunung berapi ini telah menyebabkan luka bakar terhadap
beberapa orang penduduk.
7. Gunung Ilopango Volcano, El Salvador – Meletus tahun 450-an (6+ skala VEI)
Gunung ini terdapat di pusat negara El Salvador, hanya beberapa mil
sebelah timur dari ibukota San Salvador, hanya mengalami dua letusan
dalam sejarah, letusan pertama yang diketahui adalah erupsi doozy.
Letusan ini menyelimuti sebagian besar wilayah tengah dan barat El
Salvador dengan batu apung dan abu, yang menghancurkan early Mayan
cities, serta telah memaksa penduduk untuk mengungsi. Rute perdagangan
menjadi terganggu, dan pusat-pusat peradaban Mayan bergeser dari daerah
dataran tinggi di El Salvador ke daerah dataran rendah di sebelah utara
dan di Guatemala. Kaldera yang terbentuk akibat letusan gunung ini
sekarang telah menjadi salah satu danau terbesar di El Salvador.
8. Gunung Thera, Island of Santorini, Greece – Meletus tahun 1610-an (7 skala VEI)
Ahli geologi memperkirakan Thera meledak pada tahu 1610-an dengan
energi yang setara dengan beberapa ratus bom atom dalam sepersekian
detik. Meskipun tidak ada catatan tertulis dari letusan ini, ahli
geologi telah memperkirakan letusan itu bisa menjadi ledakan terkuat
yang pernah terjadi.
9. Changbaishan Volcano, China – Meletus tahun 1000-an (7 skala VEI)
Juga dikenal sebagai Volcano Baitoushan, letusannya memuntahkan material
vulkanik sampai ke Jepang bagian utara, yang berjarak sekitar 750 mil
(1.200 kilometer). Letusan ini juga menciptakan kaldera besar - hampir 3
mil (4,5 km) dengan kedalaman setengah mil (hampir 1 km) di puncak
gunung. Sekarang terisi dengan air dari Danau Tianchi atau Sky Lake,
dan telah menjadi tujuan wisata yang cukup terkenal dengan keindahan
alamnya. Gunung ini terakhir meletus pada 1702, para ahli geologi
menganggapnya sebagai dorman. Dilaporkan pada tahun 1994 terdapat Emisi
gas dari puncak dan sumber air panas di dekatnya, tetapi tidak ada
bukti aktivitas baru yang diamati dari gunung ini.
10. Gunung Tambora, Sumbawa Island, Indonesia – Meletus tahun 1815 (7 skala VEI)
Ledakan Gunung Tambora adalah yang terbesar yang pernah dicatat oleh
manusia, peringkat satu dengan skala 7 pada Volcanic Explosivity Index
(disebut sebagai "super-kolosal") peringkat tertinggi dalam indeks.
Gunung berapi ini masih aktif dan merupakan salah satu puncak tertinggi
di negara kepulauan Indonesia. Letusan terbesar ini terjadi pada bulan
April 1815, ledakannya begitu keras dan terdengar lebih dari 1.200 mil
(1.930 km) jauhnya, bahkan terdengar sampai di Pulau Sumatera. Korban
tewas akibat letusan ini diperkirakan 71.000 orang, dan awan abu yang
tebal turun di banyak pulau-pulau yang jauh.
Apakah 10 Letusan Gunung Berapi di Atas Merupakan Letusan Terbesar Dalam Sejarah?
Beberapa situs melansir bahwa letusan terbesar sejak kebangkitan ilmu pengetahuan, katakanlah tahun 1800-an, adalah letusan Gunung Tambora
pada tahun 1815. Kemudian mereka juga memiliki catatan tertulis
tentang letusan dahsyat Gunung Santorini, sekitar 1630 SM. Namun,
letusan Gunung Taupo di Selandia Baru pada tahun 186 adalah lebih besar
hanya saja belum ada manusia yang tinggal di sana pada waktu itu.
Tapi letusan gunung berapi yang benar-benar besar dan dahsyat sejak munculnya manusia modern, Homo sapiens, adalah letusan besar Toba,
di Sumatera, sekitar 75.000 tahun yang lalu. Letusan ini menghasilkan
2800 kilometer kubik abu dan mungkin telah mengurangi populasi manusia
di dunia dan hanya menyisakan sekitar 10.000 orang (hasil diskusi para
ahli vulcanology dunia).
Sekitar 75.000 tahun yang lalu Toba, di pulau Sumatera, Indonesia,
meletus begitu hebat yang hampir menyapu bersih populasi manusia di
dunia. Toba memuntahkan 2.800 km³ puing ke atmosfer menciptakan musim
dingin yang berlangsung selama beberapa tahun. Diperkirakan letusan ini
berada pada 8 skala VEI, ini adalah letusan terbesar di bumi dalam 25
juta tahun terakhir. Namun, hipotesis ini tidak diterima secara luas
karena kurangnya bukti, akan tetapi telah diterima bahwa letusan Toba
menyebabkan musim dingin vulkanik dengan penurunan suhu di seluruh
dunia antara 3 sampai 5 ° C (5 sampai 9 ° F), bahkan sampai 15 ° C.
Masih ada lagi letusan gunung berapi yang lebih dahsyat. Letusan Toba belum apa-apa dibandingkan dengan ketika Caldera Yellowstone
meletus, mungkin letusan gunung berapi ini merupakan letusan terbesar
di dunia, terjadi kira-kira 2,1 juta tahun yang lalu, mengakibatkan
letusan 2.500 kali lebih kuat daripada letusan Gunung St Helens.
Kaldera Yellowstone meletus kira-kira setiap 600.000 hingga 800.000
tahun, dan letusan terakhir terjadi sekitar 640.000 tahun yang lalu, dan
ketika meletus lagi itu akan menjadi bencana besar bagi planet kita.
Akhirnya, semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita, dan bisa dibayangkan bagaimana dahsyatnya letusan terbesar gunung berapi ini jika kita yang mengalaminya... lantas bagaimana jika dibandingkan dengan peristiwa kiamat yang pasti akan terjadi..? wallahu alam bissawab... hanya Allah yang maha mengetahui...
0 komentar:
Posting Komentar